MAKASSAR, 01 Agustus 2025 – Upaya konservasi satwa endemik Maleo yang diinisiasi oleh PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan (UP) Gorontalo berbuah manis. Program tersebut berhasil membawa pulang penghargaan predikat Gold dalam ajang bergengsi Innovation Technology of Social and Enviromental Award (InTechSEA) 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin (Unhas).
Penghargaan diserahkan langsung
oleh Kepala Pusat Pengendalian lingkungan Hidup Sulawesi dan Maluku Dr. Azri
Rasul, SKM, M.Si, MH, dalam sebuah seremoni di Unhas Hotel and Convention,
Kampus Tamalanrea, Jumat (1/8/2025). Reynold Gobel, Asistant Manager Business
Support, menerima penghargaan tersebut mewakili manajemen PLN NP UP Gorontalo.
Reynold Gobel mengungkapkan rasa
syukurnya. "Menerima penghargaan ini secara langsung adalah sebuah
kehormatan besar. Ini adalah pengakuan atas kerja keras seluruh tim di lapangan
yang berkolaborasi dengan para mitra. Penghargaan ini menjadi pemicu semangat
bagi kami untuk terus berinovasi dan membuktikan bahwa industri energi dapat
berjalan beriringan dengan pelestarian alam," ujarnya sesaat setelah
menerima penghargaan.
Kunci kemenangan PLN NP UP
Gorontalo terletak pada program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)
mereka yang berjudul "Model Konservasi Satwa Endemik Burung Maleo Melalui
Kemitraan Multisektor dan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal."
Inisiatif ini mendapat penghargaan karena pendekatannya yang komprehensif,
menggabungkan pelestarian satwa langka dengan pemberdayaan ekonomi bagi
masyarakat setempat.
Manajer PLN Nusantara Power Unit
Pembangkitan Gorontalo, Adi Nugroho, menyambut gembira pencapaian ini.
Menurutnya, penghargaan tersebut menjadi penegasan bahwa operasional perusahaan
tidak bisa dipisahkan dari tanggung jawabnya terhadap sosial dan lingkungan.
"Ini adalah bukti bahwa
komitmen kami pada prinsip ESG (Environment, Social, and Governance)
benar-benar kami jalankan, bukan sekadar jargon. Ini sudah menjadi DNA
kami," tegas Adi.
Ia juga menekankan bahwa
keberhasilan program konservasi Maleo adalah buah kerja sama banyak pihak.
"Ini bukan hanya kerja keras tim PLN, tetapi juga hasil sinergi dengan
akademisi Universitas Muhamadiyah Gorontalo, pemerintah BKSDA, dan terutama masyarakat
lokal yang menjadi garda terdepan dalam menjaga kelestarian alam
Gorontalo," tambahnya.
Dalam sambutannya, Rektor Unhas,
Prof. Jamaluddin Jompa, menyebut InTechSEA sebagai kontribusi nyata kampus
terhadap pembangunan berkelanjutan. Ia mendorong agar inovasi yang ditampilkan
tidak berhenti sebagai pajangan teknologi, tetapi menjelma menjadi solusi
konkret yang berkeadilan.
“Kita perlu mengubah paradigma,
dari eksploitasi ke proteksi, dari keuntungan sesaat ke keberlanjutan jangka
panjang,” serunya.
Kompetisi InTechSEA 2025 sendiri berlangsung
sangat kompetitif, diikuti oleh 156 karya inovasi dari berbagai institusi. PLN
NP UP Gorontalo menjadi salah satu dari segelintir perusahaan yang berhasil
lolos seleksi ketat dan membawa pulang penghargaan dari klaster Lingkungan dan
Keanekaragaman Hayati.
0 Comments